Pengertian Kelompok
Kelompok
adalah sekumpulan dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan mereka
saling bergantung satu dengan yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempunyai
tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi. Sebagai makhluk
sosial, manusia cenderung hidup dengan
cara berkelompok. Berbagai kelompok manusia bisa ditemukan di atas permukaan
bumi ini. Dasar pandangan dalam membentuk kelompok itu sendiri bisa berdasarkan
dari berbagai macam hal. Mulai dari kelompok orang yang mempunyai hobi yang
sama, aktivitas yang sama, sampai kelompok orang yang berasal dari suatu daerah
yang sama. Dalam persepsi keanggotaan adalah kelompok itu suatu struktur atau
bagian terpenting di dalam suatu keanggotaan. Lain hal dalam pengertian
kelompok dalam kesalingantungan yaitu kelompok adalah saling terhubungnya
hubungan sosial satu sama lain dengan orang lain dan dapat menimbulkan
ketergantungan satu sama lain.
Karakteristik Kelompok
Karakteristik
Kelompok menurut Sorsyth, pada tahun 1979, yaitu:
1.
Interaksi → Fisik, verbal, nonverbal, emosional
2.
Struktur → Pola hubungan yang stabil diantara anggota
-
Role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki
-
Norma : Aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat
-
Relasi antar anggota
3.
Tujuan
-
Intrinsik
-
Ekstrinsik (tujuan bersama):
a. Faktor pemersatu paling kuat (ex: olah raga)
b. Memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan
tercapai
4.
Groupness → entitavity (kesatuan) : Tingkat dimana kesatuan kekuatan tunggal
menyatu
5.
Ketergantungan Dinamis
Tahapan Pembentukan Kelompok
Pembentukan
kelompok merupakan salah satu langkah awal terjadinya interaksi antar individu
satu dengan yang lain, karena dengan terjadinya proses pembentukan kelompok
akan terpenuhi kebutuhan dalam berkelompok. Pembentukan sebuah kelompok dapat
diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama
dalam memenuhi kebutuhannya. Proses pembentukan kelompok dimulai dari adanya
perasaan/persepsi yang sama untuk memenuhi kebutuhan, dari perasaan ini akan
muncul motivasi dalam memenuhi kebutuhan, kemudian menetukan tujuan yang sama
dan akhirnya terjadi interaksi, sehingga terwujudlah sebuah kelompok. Pada
tahap awal pembentukan kelompok ini akan ditentukan kedudukan masing-masing
individu, siapa yang menjadi ketua dan siapa yang menjadi anggotanya. Dalam
perjalanan kelompok akan terjadi interaksi antar anggota yang memungkinkan
terjadinya perpecahan (konflik), tapi konflik ini biasanya bersifat sementara
karena manfaat kelompok ini lebih besar, maka anggota akan menyesuaikan diri
karena kepentingan bersama dan setelah itu perubahan kelompok akan mudah
terjadi.
Model
pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman pada tahun 1965.
Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik
dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah konsep ini dicetuskan.
* Tahap 1 - Forming
Pada
tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok
cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka
belum saling mengenal dan belum saling percaya.
* Tahap 2 - Storming
Kelompok
mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi.
Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota
kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka
masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada
pula yang mandenk pada tahap ini.
* Tahap 3 - Norming
Terdapat
kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab
telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring
dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
* Tahap 4 - Performing
Kelompok
dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa
ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling
bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
* Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap
dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja
kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
Kekuatan Team Work
Teamwork
adalah pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa asosiasi dengan masing-masing
melakukan bagian tetapi semua mensubordinasi keunggulan pribadi untuk efisiensi
keseluruhan. Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling
bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak
menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat
dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim,
beban dibagi untuk satu tujuan bersama. Saling mengerti dan mendukung satu sama
lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan
pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun
dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan
dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari
latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Karenanya
sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas
segalanya. Memang benar ada orang yang memiliki banyak talenta dan sanggup
mengerjakan berbagai pekerjaan sekaligus. Namun ia tetap membutuhkan orang
lain. Untuk sementara ia kelihatan unggul, tapi sesungguhnya ia tak akan mampu
bersaing menghadapi kekuatan sebuah tim.
Di
dalam tim, tidak banyak yang memiliki bakat alamiah sebagai pemimpin. Namun
sebagian besar pemimpin sulit mendelegasikan atau bekerja sama dengan orang
lain. Ego yang kuat dan sulit mempercayai merupakan halangan terbesar dalam tim
kerja. Namun hal ini dapat dikelola dan dilatih agar kita tidak terjebak dalam
kegagalan the lone ranger. Pemimpin tidak dilahirkan, melainkan dibentuk. Sama
halnya dengan tim kerja yang harus dibangun dengan melewati berbagai proses
pembentukan. Diawali dengan tahap pengenalan pribadi dan sesama anggota, lalu
ada tahap konflik dan perbedaan pendapat. Kemudian terjadi proses saling
memahami dan penyesuaian pribadi yang dilanjutkan dengan kemampuan untuk saling
mengisi dan sinergi. Ketika seorang merasa lemah, maka anggota tim yang lain
akan dapat menolong. Itulah keunggulan sebuah sinergi tim kerja.
Berikut
poin-poin teamwork yang baik:
a.
Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan
kepentingan.
b.
Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
c.
Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda
mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
d.
Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
e.
Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan
individual.
f. Keragaman individu dalam teamwork memang
sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
g.
Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi
modal sukses bersama.
h.
Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti
akan segera terealisasi.
i.
Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat
proses pencapaian target.
j.
Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan
kerjasama.
k.
Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi
target tidak perlu waktu yang lama.
l.
Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
Implikasi Manajerial
Implikasi
dalam bahasa indonesia adalah keterlibatan manusia dalam melakukan sesuatu,
jadi dalam kasus ini Implikasi manajerial team work adalah keterlibatan manusia
dalam kerja tim untuk saling membantu rekan satu kelompoknya karena manusia
adalah makhluk sosial yang tidak bisa mengerjakan sesuatu sendiri, sudah ada
keahlian masing-masing manusia untuk saling melengkapi , begitu juga dalam
manajerial, di butuhkan untuk adanya team work untuk melengkapi satu sama lain
dalam mengontrol suatu masalah lebih utama dalam Implikasi Manajerial.
Implikasi Manajerial dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi
dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul
dari organisasi tanpa pembatas. Para manajer memilih pendekatan ini dalam
rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.
.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi
manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di
seluruh negara.
Sumber
:
Jawwad,
Abdul (2006). Manajemen Team Work. Jakarta : PT. Syaamil Cipta Media.
No comments:
Post a Comment