Wednesday, April 22, 2015

Sialnya Aku Hari Ini...



Saat kantor mulai sepi, Daniel menghela nafas sesaat setelah dia melihat jam di dinding. Jam telah menunjukkan pukul 17.30, sudah terlambat 30 menit dari jam pulang kantor. Daniel adalah pegawai di perusahaan percetakan, yang bekerja di bagian desain grafis. Daniel pegawai yang masih berumur 21 tahun. Dia sudah bekerja di perusahaan tersebut selama hampir 4 tahun, tepatnya semenjak dia lulus SMA.

Pada hari itu dia mendapat pekerjaan untuk mengerjakan beberapa desain dari perusahaan yang sudah lama bekerja sama dengan perusahaan tempat dia bekerja tersebut. Setelah melihat jam, Daniel semakin tidak fokus dalam melakukan pekerjaannya karena dia mempunyai jadwal kuliah pada hari itu. Daniel bukan hanya pegawai, dia juga mahasiswa kelas karyawan jurusan desain di Universitas Swasta di Jakarta. Karena dia mahasiswa kelas karyawan, dia hanya masuk kuliah pada malam hari, aktivitas yang dia lakukan sepulang bekerja. Hari ini dia mempunyai jadwal untuk ujian praktikum di kampusnya pada pukul 18.30 tepat. Memang kampus tempat kuliahnya tidak jauh dari tempat dia bekerja, tapi dia sama sekali belum melakukan persiapan dalam menghadapi ujian tersebut. Akhirnya Daniel memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan bergegas berangkat ke kampus dengan motor miliknya.

Beberapa menit kemudian dia sudah tiba di halaman parkir kampusnya yang sepi, karena teman-temannya dan mahasiswa lain pasti sudah ada di dalam kelas karena sudah hampir waktunya masuk. Daniel merasa lelah setelah seharian bekerja dan dia masih harus mengikuti ujian. Dia sudah tidak mempersiapkan dirinya untuk ujian, tetapi hanya pasrah dengan ujian tersebut. Dia masuk ke dalam melewati lobby kampus yang sangat sepi. Baru sadar dia merasakan suasana sepi di kampusnya tersebut cukup menyeramkan saat malam hari. Memang kampus tempat dia kuliah adalah gedung tua yang sebelumnya pernah tidak terurus. Bahkan kabarnya kampus itu dulu bekas rumah sakit bekas jaman penjajahan belanda yang sudah direnovasi seadanya. Daniel tidak biasanya berjalan sendiri di dalam kampus pada malam hari, biasanya dia bersama dengan teman-teman atau mahasiswa lain. Tapi entah mengapa pada hari itu sangat sepi.

“Mungkin mereka sudah di kelas”, pikir Daniel sambil melanjutkan perjalanan.

Kelas tempat Daniel ujian ada di lantai 3, selain melewati tangga, dia juga harus melewati lorong yang cukup panjang. Setelah dia tiba di lantai 3, suasananya jauh lebih menyeramkan di lorong itu. Lampu-lampu yang tidak semuanya menyala membuat lorong itu sedikit gelap. Daniel yang sudah merasa ketakutan langsung berlari menuju kelasnya. Akhirnya dia tiba di kelas dengan baju yang sudah basah dengan keringat.

“Untung kau tidak terlambat, tapi kenapa kau bisa sampai berkeringat?” Beni salah seorang teman kelasnya langsung menyapanya ketika melihat dia baru tiba.

“Sepertinya hari ini adalah hari yang buruk bagiku,” jawab Daniel dengan muka lesu sambil duduk di tempatnya.

“Ya sudah lah, fokus untuk ujian! Selesai ujian nanti aku traktir kau makan di warung sebelah,” ujar Beni berusaha menghibur temannya.

“Baiklah, terima kasih Beni, aku memang sangat lapar,” jawab Daniel dengan wajah yang sudah bisa kembali tersenyum.

Daniel pun akhirnya mengikuti ujian dengan seadanya. Walaupun tanpa persiapan Daniel tidak terlalu khawatir dengan hasil ujiannya, karena itu adalah mata kuliah yang cukup dia kuasai. Ujian berlangsung sekitar 2 jam. Setelah ujian selesai Daniel langsung keluar kelas dan mencari Beni untuk menagih janjinya. Setelah menemukan Beni, mereka langsung menuju warung makan di dekat kampus mereka karena ternyata Beni juga sudah kelaparan. Karena warung makan itu letaknya dekat, mereka tidak membawa motor dan meninggalkan di parkiran kampus. Saat makan Daniel berbicara dan bercanda dengan Beni sampai lupa dengan kerjaannya. Bahkan mereka tidak sadar kalau jam sudah menunjukkan pukul 22.10.

 “Ah gawat! Kita sudah terlalu lama disini,” kata Beni setelah melihat jam di handphonenya.

“Ya sudah, ayo kita pulang,” jawab Daniel.

Kemudian mereka membayar dan menuju ke parkiran. Di pintu gerbang kampus mereka dimarahi oleh satpam karena sudah terlalu malam untuk parkir disana. Setelah meminta maaf akhirnya mereka menuju ke motor masing-masing. Karena motor Beni diparkir dekat dengan gerbang, akhirnya mereka berpisah dan Beni izin pulang duluan meninggalkan Daniel yang parkir cukup jauh dari gerbang.

“Kampus malam hari sangat menyeramkan,” bilang Daniel setelah melihat lampu di dalam kampus sudah hampir semua dimatikan.

Setelah tiba di motornya, Daniel baru teringat kalau dia harus memberi tahu atasannya kalau pekerjaannya belum selesai hari ini. Dia pun membuka tas nya untuk mencari handphone. Tiba-tiba Daniel merasa lemas karena tidak bisa menemukan handphonenya.

“Dimana ya hanphone ku, kenapa aku bisa lupa,” keluh Daniel di motornya.

Daniel mencoba mengingat kembali kapan terakhir kali dia mengeluarkan handphonenya. Dia baru sadar kalau handphone nya tadi terakhir dia gunakan untuk melihat jam sebelum ujian dimulai.

“Jangan-jangan hanphone itu masih di kelas,” pikir Daniel sambil berjalan ke lobby kampus.

Saat sudah di pintu lobby, dia melihat kalau isi kampus sudah gelap. Hampir tidak ada lampu yang masih menyala. Dia sedikit ragu untuk masuk karena sejauh yang dia lihat sudah tidak ada orang yang berada di dalam kampus, termasuk petugas kebersihan. Dia berpikir untuk mencari petugas kebersihan untuk menanyakan handphone nya, tapi tidak ada satu pun yang bisa dia temukan. Karena dia membutuhkan handphone itu, akhirnya dia memberanikan diri untuk masuk.

“Di lobby saja begitu gelap, bagaimana di lantai 3 nanti,” Daniel mengeluh dan mulai sedikit takut.

Karena sudah sedikit gelap dia menaiki tangga dengan perlahan, sambil terus berharap ada petugas kebersihan yang masih bisa ditemukan. Tapi ternyata sampai di lantai 3 masih tidak ada petugas yang ditemui. Sesampainya di lantai 3 dia semakin bertambah ragu. Kondisi di lantai ini sangat menyeramkan, karena sudah tidak ada lampu yang masih menyala. Dia memandang lorong menuju kelasnya dengan perasaan gelisah. Lorong tersebut sangat gelap dan menyeramkan seperti halnya lorong bekas rumah sakit yang sudah tidak terpakai. Daniel hanya terdiam di tangga dan membayangkan banyak hal yang akan terjadi jika dia mencoba ke kelas. Mulai terbayang dalam pikirannya hal-hal yang tidak masuk akal, yang biasa dia lihat di film-film horor yang sering ditontonnya. Tapi karena sudah tanggung dan dia sangat membutuhkan handphonenya, dia pun memberanikan diri berjalan ke kelas dengan penerangan seadanya.

“Kenapa aku sangat sial hari ini,” Daniel menghela nafas sambil terus berjalan.

Entah kenapa lorong tersebut terasa lebih panjang dari biasanya. Daniel terus berjalan sambil melihat sekitar. Dia tidak berani berlari dengan penerangan yang tidak memadai. Beberapa langkah kemudian Daniel berhenti berjalan. Dia merasa mendengarkan langkah kaki selain langkah kakinya. Dia berhenti sesaat dan sepertinya langkah tersebut tidak terdengar lagi. Daniel pun kembali berjalan menuju kelas. Belum ada 5 langkah dia sudah berhenti, dan kembali mendengar suara langkah. Langkah itu terdengar dari arah tangga. Seharusnya dari lorong tangga itu bisa terlihat, tapi dengan kondisi tanpa lampu sepertinya membuat Daniel tidak bisa melihat ke arah yg jauh. Daniel melihat ke arah tangga untuk sekedar memastikan. Dan langkah itu terdengar lagi, kini lebih jelas, Daniel mulai berpikiran macam-macam, dan dia menjadi ketakutan. Dari arah tangga terlihat cahaya kecil dan langkah kaki yang mulai mendekat ke arahnya. Daniel ketakutan melihat itu dan dia mulai berlari kecil ke arah kelasnya. Semakin Daniel mempercepat langkahnya, langkah kaki yang ada di belakangnya pun semakin cepat. Daniel sedikit menoleh ke belakang dan melihat cahaya kecil itu sudah semakin dekat . Daniel kemudian berlari karena sudah benar-benar ketakutan. Dia sudah tidak fokus dengan langkah kaki di belakangnya. Setelah melihat kelas dia langsung bergegas masuk dan menutup pintu kelas itu. Dengan masih ketakutan dia duduk di belakang pintu kelas.

“Kenapa aku harus mengalami hal ini?” Daniel bertanya pada dirinya sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 22.35.

Kemudian Daniel berpikir untuk mulai mencari handphonenya di dalam kelas. Baru saja dia mau bangun terdengar suara pintu diketuk dari luar. Daniel terkejut dan dengan panik langsung berteriak, “Siapa diluar?”.

Tidak ada jawaban dari luar pintu, malah kembali terdengar ketukan. Daniel kembali bertanya tapi tidak ada jawaban. Daniel menutup erat pintu dengan badannya. Ketukan itu kembali terdengar dan Daniel sudah tidak mau menanggapinya. Dia sangat ketakutan dan berdoa dalam hati. Tidak lama kemudian sesuatu dari luar pintu itu seperti mencoba masuk dan mendorong pintu dari luar. Daniel semakin ketakutan karena sesuatu itu berusaha masuk. Daniel yang sudah lemas karena ketakutan dan kelelahan mulai menyerah. Sesuatu dari luar itu tampaknya lebih kuat untuk membuka pintunya. Pintu sedikit mulai sedikit terbuka, tapi Daniel masih tetap berusaha menutupnya. Setelah pintu mulai terbuka dan sedikit tercipta celah, ada cahaya yang masuk dari celah pintu langsung menunjuk ke arah Daniel.

“Hanphoneku?” Daniel terkejut dan melepas pintu.

Dia memberanikan diri mengambil hanphone itu dari tangan yang masuk lewat celah pintu dan kemudian dia membuka pintunya. Betapa lega nya Daniel saat membuka pintu sosok yang dia lihat tidak seperti yang ada dalam pikirannya. Ternyata yang daritadi berada di balik pintu, adalah Mas Reno, salah seorang petugas kebersihan di kampus tersebut. Daniel mengenalnya karena memang hampir semua mahasiswa mengenal Mas Reno. Mas Reno memang memiliki kekurangan, dia tidak bisa bicara sejak lahir, tetapi dia selalu ramah dan murah senyum kepada setiap mahasiswa. Bahkan banyak mahasiswa yang sering berbicara dan bertanya kepada Mas Reno termasuk Daniel melalui pesan singkat atau SMS.

“Kenapa aku bisa tidak menyadari kalau itu adalah Mas Reno?” kata Daniel yang sudah hilang ketakutannya “Maafkan aku Mas Reno, aku tidak tahu kalau itu kau.”

Mas Reno menjawab dengan senyumannya yang sudah biasa terlihat. Ternyata yang daritadi mengejar dan mencari dia adalah Mas Reno. Mas Reno membawa handphone milik Daniel yang dia temukan di kelas itu. Setelah Daniel berterima kasih dia segera turun dengan diantar Mas Reno sampai di tangga. Daniel cepat-cepat kelur dari kampus dan berjalan ke motornya. Dia berpamitan dengan satpam dan bergegas pulang.

Sesampainya di rumah, Daniel segera membersihkan diri dan langsung masuk kamar. Sebelum tidur dia menelepon atasannya, tetapi tidak diangkat karena memang sudah terlalu larut. Akhirnya dia pergi ke tempat tidur dengan membawa handphonenya.

“Ah sebaiknya aku juga berterima kasih pada Mas Reno,” Daniel berkata sambil mengetik sms di tempat tidurnya.

Setelah sms tersebut dikirim Daniel berencana untuk langsung tidur. Tapi baru akan memejamkan mata ada pesan masuk di handphonenya. Daniel yang sudah sangat lelah membuka handphonenya dengan malas. Tapi saat dia membaca handphonenya, dia langsung duduk di tempat tidurnya dan terkejut. Ternyata itu balasan sms dari Mas Reno yang isinya :

“Maaf Mas, maksudnya apa ya? Saya sudah 3 hari ini di rumah karena sakit dan kemungkinan baru besok lusa saya kembali bekerja.”

“Jadi tadi itu siapa yang mengembalikan hanphone ini?” kata Daniel kebingungan juga ketakutan.

Tetapi Daniel sudah sangat lelah dan tidak mau memikirkan hal itu. Dia berbaring untuk tidur dan berkata, “Sialnya aku hari ini...”.

Tuesday, April 21, 2015

Karangan Ilmiah



Pengertian Karangan
Karangan merupakan hasil penulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dari pengarang yang diuraikan dengan rangkaian kalimat yang logis, sistematis, dan berisi pengalaman tentang suatu peristiwa ke dalam satu kesatuan tema yang utuh. Dapat disebut juga karangan ungkapan jiwa dari manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dengan bentuk karya tulis dengan tujuan mudah dipahami oleh pembaca.

Macam-macam Karangan
1. Karangan Narasi
Karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu sehingga akan membentuk alur cerita. Selain itu dalam karangan narasi juga menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian dan latar setting digambarkan secara hidup dan terperinci. Contoh karangan narasi misalnya cerpen, novel, roman, biografi, otobiografi, dan lain lain.
2. Karangan Deskripsi
Karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek terntentu yang bertujuan menciptakan kesan atau pengalaman pada pembaca agar seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, atau mengalaminya sendiri objek yang dideskripsikan tersebut. Sifat penulisan karangan deskripsi objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan lainnya.
3. Karangan Eksposisi
Karangan yang memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi mengenai suatu hal agar pembaca mengetahuinya. Karangan ini menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi, dan tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak. Karangan ini juga menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif tentang sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu.
4. Karangan Persuasi
Karangan yang dalam isinya terdapat himbauan atau ajakan yang mempunyai tujuan untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan, bukti, dan contoh konkrit.
5. Karangan Argumentasi
Karangan yang isinya bertujuan untuk meyakinkan atau mempengaruhi pembaca akan kebenaran gagasan pengarang terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata. Pembuktian dilengkapi dengan data, karena dalam karangan argumentasi pengarang berusaha  mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca.

Bentuk dan Sifat Karangan
Karangan mempunyai beberapa bentuk, yaitu :
1. Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah juga biasa disebut karya ilmiah, merupakan suatu karangan atau laporan berbentuk tulisan yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim, yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan dan juga disusun dengan sistematika penulisan yang berbahasa santun dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
-        Memberi pengetahuan baru
-        Memberi komentar atau penilaian
-        Memberi saran
-        Menyampaikan sanggahan
-        Membuktikan hipotesa
Karya ilmiah juga mempunyai manfaat bagi penulis, misalnya :
-        Mengembangkan keterampilan membaca
-        Melatih untuk menganalisis hasil bacaan dari berbagai sumber
-        Terbiasa dengan kegiatan kepustakaan
-        Memperluas pengetahuan
Sifat Karangan Ilmiah :
Ø  Lugas, tidak ada interprestasi yang lain.
Ø  Metodis dan sistematis, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ø  Efektif, ada penekanan dan pengembangan.
Ø  Efisien, mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.

2. Karangan Non-Ilmiah
Karangan non-ilmiah adalah karangan yang isinya tidak didukung fakta umum, tetapi menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang tidak terlalu formal yang sudah biasa digunakan.
Sifat Karangan Non-Ilmiah :
Ø  Emotif, tidak sistematis dan lebih mencari keuntungan juga sedikit informasi.
Ø  Persuasif, yaitu penilaian fakta tanpa bukti.
Ø  Deskriptif, berisikan pendapat pribadi.
Ø  Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
3. Karangan Semi Ilmiah (Karangan Ilmiah Populer)
Karangan semi ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. 
Sifat Karangan Semi Ilmiah :
Ø  Menyajikan fakta umum
Ø  Gaya bahasanya formal
Ø  Didukung dengan fakta umum

Ciri – ciri Karangan Ilmiah
a. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
b. Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.
c. Sikap denulis dalam karya ilmiah adalah objektif.
d.  Penggunaan bahasa adalah bahasa baku.
e. Tidak persuasive dan tidak argumentative.
f.  Tidak mengejar keuntungan sendiri, sehingga tidak melebih-lebihkan sesuatu.

Ciri – ciri Karangan Non-Ilmiah
a. Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
b. Fakta yang disimpulkan subyektif.
c. Gaya bahasa konotatif dan populer.
d. Tidak memuat hipotesis.
e. Penyajian dibarengi dengan sejarah.
f. Bersifat imajinatif.
g. Bersifat persuasif.

Ciri – ciri Karangan Ilmiah Populer
a. Penulisannya berdasarkan dengan fakta pribadi.
b. Menggunakan gaya bahasa formal dan popular.
c. Mementingkan diri penulis dan melebih-lebihkan sesuatu.
d. Usulan-usulan bersifat argumentative dan persuasive.

Timbangan Buku, Ringkasan, dan Timbangan Pustaka
A. Timbangan buku
Timbangan buku adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang merupakan pendapat tentang baik buruk sebuah karya yang dapat di sampaikan secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja. Pertimbangan dilakukan berdasarkan  ringkasan, deskripsi, kritik, perbedaan karangan ragam standart dan non standart.
B. Ringkasan
Ringkasan adalah bentuk karangan yang lebih singkat dan efektif dari karangan awal. Ringkasan mempunyai fungsi memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Ringkasan ini bertujuan memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas. Dengan membuat ringkasan, berguna untuk mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya. Di dalam ringkasan kerangka dasar masih tampak jelas. Dan di dalam ringkasan inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
C. Timbangan Pustaka
Pustaka merupakan halaman terakhir yang di buat dalam penulisan untuk mengetahui data-data yang di ambil dari sumber-sumber yang ada dalam buku, majalah,,maupun dari internet. Berguna supaya pembaca dapat mengetahui dasar dari pembuatan buku ini dan mengetahui kebenaran kalau penulisan teresbut tidak menjiplak karya orang lain.

Skripsi, Thesis, dan Disertasi
A. Skripsi
Skripsi termasuk dalam kategori karya ilmiah atau karangan ilmiah yang bertujuan mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari hasil penelitian lapangan atau studi kepustakaan yang disusun mahasiswa sesuai dengan bidang studinya. Skripsi disusun sebagai tugas akhir mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan dipertanggung-jawabkan dalam suatu Sidang Ujian Akhir Program untuk memenuhi persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan strata satu (S1). Skripsi menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).
B. Tesis
Jika skripsi digunakan untuk meraih gelar sarjana, maka tesis ditulis untuk meraih gelar magister (S2). Tesis juga merupakan salah satu karya ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian tehadap suatu hipotesa. Tesis dalam bobot ilmiahnya lebih dalam dan lebih tajam dibandingkan dengan skripsi. Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan. Tesis disusun oleh mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian akademis dan teorinya didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, juga merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah. Dalam tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Dalam penulisan tesis dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis, dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Kemampuan mandiri menjadi hal sangat mendasar dalam pembuatan tesis.
C. Disertasi
Disertasi merupakan karya ilmiah yang ditulis untuk mengemukakan teori baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif, yang ditulis untuk meraih gelar doktor (S3). Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin Ilmu Pendidikan. Disertasi berupa paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen. Doktor adalah pencapaian gelar akademik tertinggi. Gelar Doktor (Ph.D) bisa didapatkan setelah mahasiswa S3 dapat mempertahankan disertasi tersebut dihadapan para Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahasiswa (S3) harus mampu menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis tanpa adanya bimbingan.

Secara umum, skripsi, tesis, dan disertasi mempunyai perbedaan yang dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Dari aspek kuantitatif, secara literal dapat dikatakan bahwa disertasi mencakup bahasan yang lebih luas daripada tesis, dan tesis mencakup bahasan yang lebih luas atau lebih dalam daripada skripsi. Ketentuan ini hanya dapat diberlakukan untuk jenis karya ilmiah yang sama (sama-sama hasil penelitian kuantitatif atau sama-sama hasil penelitian kualitatif) dan dalam bidang studi yang sama pula. Namun ukuran kuantitas ini tidak dapat diberlakukan jika skripsi, tesis, dan disertasi dibanding-bandingkan antarbidang studi atau antarjenis penelitian. Oleh karena itu perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi biasanya tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi lebih banyak dilihat dari aspek kualitatif.

Karangan Ilmiah Populer
Seperti sudah tertulis juga di atas, karangan ilmiah populer adalah karangan tentang ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karangan ilmiah populer menyajikan fakta umum dan juga didukung dengan fakta umum. Kemudian menggunakan bahasa yang cukup formal.
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab ditulis dengan lebih bersifat umum untuk dikonsumsi publik. Aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat, karena penulisan digunakan bukan untuk kepentingan akademik. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang berdasarkan pada opini penulis.

Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama setelah bukti transaksi. Jurnal menyediakan catatan yang lengkap dan permanen dari semua transaksi perusahaan yang disusun dalam urutan kronologis kejadiannya untuk menjadi referensi di masa mendatang. Tujuan mencatat transaksi ke dalam jurnal adalah untuk menunjukkan pengaruh setiap transaksi ke dalam akun perusahaan.


Metode Ilmiah

Pengertian
Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Ilmiah adalah suatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis. Jadi metode ilmiah adalah suatu keilmuan dalam melakukan proses ilmiah untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan  data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.

Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah
a. Mengetahui tata cara penulisan ilmiah.
b. Mendapatkan pengetahuan ilmiah yang rasional dan yang teruji.
c. Untuk mengorganisasikan fakta yang nyata dan data tersusun secara sistematis.
d. Meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
e. Mengetahui bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.
f. Menguji hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
g. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.

Sikap Ilmiah
Sikap Ilmiah merupakan suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan.  Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang peneliti atau penulis atau  akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula. 
Sikap-sikap ilmiah tersebut meliputi :
a. Sikap Ingin Tahu
b. Sikap Kritis, tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat.
c. Sikap obyektif terhadap fakta, melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu.
d. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
e. Sikap ingin menemukan, selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru.
f. Sikap tekun, tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan.
g. Sikap terbuka, bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.
h. Sikap menghargai karya orang lain.
i. Sikap berani mempertahankan kebenaran.
j. Sikap menjangkau ke depan.

Langkah-langkah Pelaksanaan Penulisan Ilmiah
a. Merumuskan masalah
Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan factor-faktor yang terkait di dalamnya. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
b. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis
Argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor yang saling mengikat dan membentuk konstelasi permasalahan. Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
c. Perumusan hipotesis
Jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
d. Pengujian hipotesis
Pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
e. Penarikan kesimpulan
Penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima.


Sumber :

Thursday, April 2, 2015

Contoh Kasus Dalam Berpikir Induktif


        Pertandingan Liga Champions Eropa pada musim kompetisi 2014/2015 sudah mencapai babak 16 besar. Pertandingan pada hari Rabu 18 Maret malam ini yang akan berlangsung adalah pertandingan leg kedua antara Borussia Dortmund yang akan menyambut Juventus di Signal Iduna Park, stadion dari tim Borussia Dortmund. Borussia Dortmund hanya membutuhkan kemenangan 1-0 atas Juventus untuk membuat mereka lolos ke babak selanjutnya yaitu babak perempat final. Juventus yang menjadi tim asuhan dari Massimilliano Allegri hanya mendapatkan sedikit keuntungan dari kemenangan 2-1 di kandang mereka pada akhir Februari lalu. Hasil imbang sebenarnya akan membuat mereka aman, akan tetapi sebuah gol tandang yang dimiliki tuan rumah cukup memberikan kesulitan untuk wakil Italia ini.
 
        Borussia Dortmund adalah tim yang sedang mengalami kebangkitan pada tahun 2015 ini dan berhasil merubah posisi mereka di tabel klasemen Bundesliga dari zona degradasi ke zona aman. Namun Borussia Dortmund sedikit mengalami kesulitan di kompetisi domestik pada dua pertandingan terakhir mereka di liga. Borussia Dortmund hanya mampu meraih hasil imbang tanpa gol melawan Hamburger SV dan FC Koln. Sebaliknya, Juventus saat ini berada sangat nyaman di puncak klasemen sementara Serie A dengan jarak 14 poin dari tim yang berada di urutan kedua, yaitu AS Roma. Juventus juga sedang berada dalam performa yang cukup baik karena mereka berhasil memenangkan dua pertandingan terakhir di Serie A. Mereka berhasi memenangkan pertandingan dengan satu gol ke gawang Palermo dan Sassuolo. Akan tetapi mereka juga baru saja kalah di leg pertama Coppa Italia oleh Fiorentina dengan skor 1-2. Dalam enam pertandingan terakhir yang dilakukan, Juventus hanya berhasil menang dengan selisih satu gol. Tim asuhan Massimiliano Allegri kebobolan setidaknya satu gol dalam empat dari enam pertandingan terakhir, yang berarti jika Dortmund bisa bertahan dengan cukup baik di kandang mereka, maka perempat final bukanlah hal yang mustahil untuk mereka capai. Borussia Dortmund juga sudah mencatatkan empat clean sheet dalam enam pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.

        Dengan hasil statistik seperti tadi tentunya kedua tim yang akan bertanding malam nanti akan memberikan kemampuan terbaiknya untuk bisa lolos ke babak selanjutnya. Di kubu tuan rumah sendiri tentunya mereka akan bermain lebih agresif untuk demi bisa lolos ke babak selanjutnya dengan memanfaatkan laga kandangnya. Dari kubu tim tamu sendiri, fokus mereka memang hanya akan tertuju pada laga kali ini, karena di Liga Serie A Italia mereka telah mengamankan posisi mereka sebagai pemuncak klasemen sementara Serie A dengan jarak yang cukup jauh dari peringkat dibawahnya sehingga pelatih Juventus tidak akan di pusingkan dengan rotasi pemain, ia bisa leluasa untuk memilih pemain dan formasi yang ia inginkan. 

        Pertandingan ini akan sangat layak untuk disaksikan oleh pecinta sepak bola, khususnya bagi pendukung kedua tim. Mereka tentu tidak akan melewatkan tim kesayangannya saat bertanding untuk memperebutkan tiket lolos ke babak perempat final. Siapakah yang akan lolos ke babak selanjutnya? Borussia Dortmund atau Juventus? Kedua tim akan tampil dengan formasi dan skema permainan terbaiknya. Dan semua itu dapat kita lihat hasilnya di pertandingan malam nanti!

Sumber :