Tuesday, April 21, 2015

Karangan Ilmiah



Pengertian Karangan
Karangan merupakan hasil penulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dari pengarang yang diuraikan dengan rangkaian kalimat yang logis, sistematis, dan berisi pengalaman tentang suatu peristiwa ke dalam satu kesatuan tema yang utuh. Dapat disebut juga karangan ungkapan jiwa dari manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dengan bentuk karya tulis dengan tujuan mudah dipahami oleh pembaca.

Macam-macam Karangan
1. Karangan Narasi
Karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu sehingga akan membentuk alur cerita. Selain itu dalam karangan narasi juga menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian dan latar setting digambarkan secara hidup dan terperinci. Contoh karangan narasi misalnya cerpen, novel, roman, biografi, otobiografi, dan lain lain.
2. Karangan Deskripsi
Karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek terntentu yang bertujuan menciptakan kesan atau pengalaman pada pembaca agar seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, atau mengalaminya sendiri objek yang dideskripsikan tersebut. Sifat penulisan karangan deskripsi objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan lainnya.
3. Karangan Eksposisi
Karangan yang memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi mengenai suatu hal agar pembaca mengetahuinya. Karangan ini menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi, dan tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak. Karangan ini juga menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif tentang sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu.
4. Karangan Persuasi
Karangan yang dalam isinya terdapat himbauan atau ajakan yang mempunyai tujuan untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan, bukti, dan contoh konkrit.
5. Karangan Argumentasi
Karangan yang isinya bertujuan untuk meyakinkan atau mempengaruhi pembaca akan kebenaran gagasan pengarang terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata. Pembuktian dilengkapi dengan data, karena dalam karangan argumentasi pengarang berusaha  mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca.

Bentuk dan Sifat Karangan
Karangan mempunyai beberapa bentuk, yaitu :
1. Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah juga biasa disebut karya ilmiah, merupakan suatu karangan atau laporan berbentuk tulisan yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim, yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan dan juga disusun dengan sistematika penulisan yang berbahasa santun dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
-        Memberi pengetahuan baru
-        Memberi komentar atau penilaian
-        Memberi saran
-        Menyampaikan sanggahan
-        Membuktikan hipotesa
Karya ilmiah juga mempunyai manfaat bagi penulis, misalnya :
-        Mengembangkan keterampilan membaca
-        Melatih untuk menganalisis hasil bacaan dari berbagai sumber
-        Terbiasa dengan kegiatan kepustakaan
-        Memperluas pengetahuan
Sifat Karangan Ilmiah :
Ø  Lugas, tidak ada interprestasi yang lain.
Ø  Metodis dan sistematis, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ø  Efektif, ada penekanan dan pengembangan.
Ø  Efisien, mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.

2. Karangan Non-Ilmiah
Karangan non-ilmiah adalah karangan yang isinya tidak didukung fakta umum, tetapi menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang tidak terlalu formal yang sudah biasa digunakan.
Sifat Karangan Non-Ilmiah :
Ø  Emotif, tidak sistematis dan lebih mencari keuntungan juga sedikit informasi.
Ø  Persuasif, yaitu penilaian fakta tanpa bukti.
Ø  Deskriptif, berisikan pendapat pribadi.
Ø  Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
3. Karangan Semi Ilmiah (Karangan Ilmiah Populer)
Karangan semi ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. 
Sifat Karangan Semi Ilmiah :
Ø  Menyajikan fakta umum
Ø  Gaya bahasanya formal
Ø  Didukung dengan fakta umum

Ciri – ciri Karangan Ilmiah
a. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
b. Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.
c. Sikap denulis dalam karya ilmiah adalah objektif.
d.  Penggunaan bahasa adalah bahasa baku.
e. Tidak persuasive dan tidak argumentative.
f.  Tidak mengejar keuntungan sendiri, sehingga tidak melebih-lebihkan sesuatu.

Ciri – ciri Karangan Non-Ilmiah
a. Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
b. Fakta yang disimpulkan subyektif.
c. Gaya bahasa konotatif dan populer.
d. Tidak memuat hipotesis.
e. Penyajian dibarengi dengan sejarah.
f. Bersifat imajinatif.
g. Bersifat persuasif.

Ciri – ciri Karangan Ilmiah Populer
a. Penulisannya berdasarkan dengan fakta pribadi.
b. Menggunakan gaya bahasa formal dan popular.
c. Mementingkan diri penulis dan melebih-lebihkan sesuatu.
d. Usulan-usulan bersifat argumentative dan persuasive.

Timbangan Buku, Ringkasan, dan Timbangan Pustaka
A. Timbangan buku
Timbangan buku adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang merupakan pendapat tentang baik buruk sebuah karya yang dapat di sampaikan secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja. Pertimbangan dilakukan berdasarkan  ringkasan, deskripsi, kritik, perbedaan karangan ragam standart dan non standart.
B. Ringkasan
Ringkasan adalah bentuk karangan yang lebih singkat dan efektif dari karangan awal. Ringkasan mempunyai fungsi memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Ringkasan ini bertujuan memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas. Dengan membuat ringkasan, berguna untuk mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya. Di dalam ringkasan kerangka dasar masih tampak jelas. Dan di dalam ringkasan inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
C. Timbangan Pustaka
Pustaka merupakan halaman terakhir yang di buat dalam penulisan untuk mengetahui data-data yang di ambil dari sumber-sumber yang ada dalam buku, majalah,,maupun dari internet. Berguna supaya pembaca dapat mengetahui dasar dari pembuatan buku ini dan mengetahui kebenaran kalau penulisan teresbut tidak menjiplak karya orang lain.

Skripsi, Thesis, dan Disertasi
A. Skripsi
Skripsi termasuk dalam kategori karya ilmiah atau karangan ilmiah yang bertujuan mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari hasil penelitian lapangan atau studi kepustakaan yang disusun mahasiswa sesuai dengan bidang studinya. Skripsi disusun sebagai tugas akhir mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan dipertanggung-jawabkan dalam suatu Sidang Ujian Akhir Program untuk memenuhi persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan strata satu (S1). Skripsi menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).
B. Tesis
Jika skripsi digunakan untuk meraih gelar sarjana, maka tesis ditulis untuk meraih gelar magister (S2). Tesis juga merupakan salah satu karya ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian tehadap suatu hipotesa. Tesis dalam bobot ilmiahnya lebih dalam dan lebih tajam dibandingkan dengan skripsi. Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan. Tesis disusun oleh mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian akademis dan teorinya didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, juga merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah. Dalam tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Dalam penulisan tesis dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis, dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Kemampuan mandiri menjadi hal sangat mendasar dalam pembuatan tesis.
C. Disertasi
Disertasi merupakan karya ilmiah yang ditulis untuk mengemukakan teori baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif, yang ditulis untuk meraih gelar doktor (S3). Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin Ilmu Pendidikan. Disertasi berupa paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen. Doktor adalah pencapaian gelar akademik tertinggi. Gelar Doktor (Ph.D) bisa didapatkan setelah mahasiswa S3 dapat mempertahankan disertasi tersebut dihadapan para Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahasiswa (S3) harus mampu menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis tanpa adanya bimbingan.

Secara umum, skripsi, tesis, dan disertasi mempunyai perbedaan yang dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Dari aspek kuantitatif, secara literal dapat dikatakan bahwa disertasi mencakup bahasan yang lebih luas daripada tesis, dan tesis mencakup bahasan yang lebih luas atau lebih dalam daripada skripsi. Ketentuan ini hanya dapat diberlakukan untuk jenis karya ilmiah yang sama (sama-sama hasil penelitian kuantitatif atau sama-sama hasil penelitian kualitatif) dan dalam bidang studi yang sama pula. Namun ukuran kuantitas ini tidak dapat diberlakukan jika skripsi, tesis, dan disertasi dibanding-bandingkan antarbidang studi atau antarjenis penelitian. Oleh karena itu perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi biasanya tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi lebih banyak dilihat dari aspek kualitatif.

Karangan Ilmiah Populer
Seperti sudah tertulis juga di atas, karangan ilmiah populer adalah karangan tentang ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karangan ilmiah populer menyajikan fakta umum dan juga didukung dengan fakta umum. Kemudian menggunakan bahasa yang cukup formal.
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab ditulis dengan lebih bersifat umum untuk dikonsumsi publik. Aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat, karena penulisan digunakan bukan untuk kepentingan akademik. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang berdasarkan pada opini penulis.

Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama setelah bukti transaksi. Jurnal menyediakan catatan yang lengkap dan permanen dari semua transaksi perusahaan yang disusun dalam urutan kronologis kejadiannya untuk menjadi referensi di masa mendatang. Tujuan mencatat transaksi ke dalam jurnal adalah untuk menunjukkan pengaruh setiap transaksi ke dalam akun perusahaan.


Metode Ilmiah

Pengertian
Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Ilmiah adalah suatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis. Jadi metode ilmiah adalah suatu keilmuan dalam melakukan proses ilmiah untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan  data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.

Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah
a. Mengetahui tata cara penulisan ilmiah.
b. Mendapatkan pengetahuan ilmiah yang rasional dan yang teruji.
c. Untuk mengorganisasikan fakta yang nyata dan data tersusun secara sistematis.
d. Meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
e. Mengetahui bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.
f. Menguji hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
g. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.

Sikap Ilmiah
Sikap Ilmiah merupakan suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan.  Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang peneliti atau penulis atau  akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula. 
Sikap-sikap ilmiah tersebut meliputi :
a. Sikap Ingin Tahu
b. Sikap Kritis, tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat.
c. Sikap obyektif terhadap fakta, melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu.
d. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
e. Sikap ingin menemukan, selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru.
f. Sikap tekun, tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan.
g. Sikap terbuka, bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.
h. Sikap menghargai karya orang lain.
i. Sikap berani mempertahankan kebenaran.
j. Sikap menjangkau ke depan.

Langkah-langkah Pelaksanaan Penulisan Ilmiah
a. Merumuskan masalah
Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan factor-faktor yang terkait di dalamnya. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
b. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis
Argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor yang saling mengikat dan membentuk konstelasi permasalahan. Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
c. Perumusan hipotesis
Jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
d. Pengujian hipotesis
Pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
e. Penarikan kesimpulan
Penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima.


Sumber :

No comments:

Post a Comment